Beberapa bahan dalam produk NIVEA berasal dari minyak kelapa sawit - faktanya, minyak kelapa dipakai pada 70% produk kosmetik. Masalahnya, minyak kelapa sering ditanam pada lahan hutan yang telah dihancurkan untuk ditanam kelapa sawit. Mengganti minyak kelapa dengan minyak berbahan dasar tanaman lain tidaklah mudah, karena tanaman kelapa sawit dapat panen dalam jumlah sangat banyak. Alternatifnya, minyak berbahan dasar tanaman yang lebih sedikit panennya menjadi kurang berkelanjutan karena akanmembutuhkan lebih banyak tanah untuk menumbuhkan tanamannya.
Kami telah beralih pada minyak kelapa sawit yang dapat diperbarui bersama rekan kami. Beiersdorf telah bergabung dalam Round Table on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Forum for Sustainable Palm Oil (FONAP).
Diarahkan oleh “Palm Sustainability Roadmap”, kami berada dalam perjalanan untuk mendapatkan minyak kelapa sawit yang sudah tersertifikasi dan dapat diperbarui. Termasuk dukungan kami terhadap FONAP supaya memperluas sertifikasi mereka untuk minyak kelapa sawit - contoh: target pengurangan efek gas rumah kaca dan melarang penanaman kelapa sawit di lahan gambut dan lahan lain yang sejenis.
Target kami pada tahun 2020 adalah untuk menjadi sumber bahan baku Beiersdorf berdasarkan minyak kelapa sawit dari sumber yang dapat diperbarui. Pada tahun 2018, kami telah mencakup 63% volume bahan baku berbasis kelapa sawit dengan bahan baku bersertifikat (standar RSPO “Mass Balance”). Sampai kami bisa mencapai tujuan untuk transisi penuh di tahun 2020, kami akan terus menyeimbangkan sisa bahan serapan kami dengan sertifikat keberlanjutan (RSPO “Book and Claim”).
Pada tahun 2018, untuk pertama kalinya, kami berpartisipasi dalam Program Hutan Pengungkapan Karbon (CDP) dan diberikan “Skor A” untuk upaya kami memerangi penebangan hutan.