Make up sudah bukan suatu yang asing bagi wanita, bahkan make up kini mungkin telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan make up bagi wanita tidak hanya sebagai salah satu cara untuk mempercantik diri, banyak wanita yang menggunakan make up untuk menaikkan kepercayaan diri mereka. Apalagi untuk wanita karir yang sehari-hari bekerja dan bersosialisasi untuk bertemu orang lain, make up seakan sudah menjadi hal wajib untuk mereka sebelum memulai hari.
Namun, keseharian menggunakan make up seringkali menjadikan kulit sering bermasalah. Apalagi jika saat membersihkan make up itu sendiri tidak maksimal. Make up cenderung meninggalkan residu yang mengendap di dalam pori-pori kulit wajah. Oleh karenanya, seringkali wanita menggunakan teknik double cleansing saat membersihkan make up dan sisa kotoran di wajah mereka.
Salah satu langkah dalam double cleansing adalah membersihkan make up menggunakan pembersih. Pembersih ini sendiri terdiri dari berbagai macam mulai dari micellar water yang sering kita jumpai, cleansing balm, milk cleansing, dan lainnya. Micellar water atau cairan pembersih make up sendiri mungkin masih menjadi favorit yaa…
Bagaimana Memilih Pembersih Make Up yang Nyaman
Banyaknya jenis pembersih make up yang beredar di pasaran memungkinkan kamu menjadi bingung. Semakin banyak pilihan maka semakin banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli sebuah pembersih make up. Lalu bagaimana seharusnya kamu memilih jenis pembersih make up yang nyaman untukmu?
1. Jenis Make Up yang Kamu Gunakan
Tidak hanya jenis pembersihnya, make up sendiri juga punya banyak jenisnya. Mulai dari matte finish, dewy, waterproof, full coverage, dan lain sebagainya. Jenis-jenis seperti inilah yang mempengaruhi pembersih apa yang seharusnya kamu gunakan.
Untuk make up dengan coverage ringan dan pengaplikasian yang tipis biasanya cukup dengan menggunakan pembersih make up water base. Water base di sini diartikan bahwa produk pembersih tersebut berbahan dasar air dan memiliki komposisi air yang lebih banyak. Pembersih make up water base ini biasanya berbentuk micellar water. Micellar water sendiri dinilai dapat membersihkan kulit wajah dari kotoran dan sisa make up secara maksimal dan menyeluruh hingga ke dalam pori kulit wajah.
Untuk jenis make up heavy atau waterproof, mungkin kamu dapat menggunakan pembersih dengan bahan utama oil base atau minyak. Oil cleanser atau balm cleanser dapat menjadi pilihan ketika kamu memakai waterproof make up atau make up tipe matte yang sulit dibersihkan dengan air. Selain balm cleanser, beberapa micellar water juga mempunyai varian yang diformulasikan untuk waterproof make up.
2. Perhatikan Area Sensitif Kulit Wajahmu
Tahukah kamu jika tidak semua bagian kulit wajahmu memiliki tingkat kesensitifan yang sama? Kulit wajah kita mempunyai ketebalan yang beragam, beberapa daerah bahkan terdiri dari struktur kulit yang cenderung tipis. Area yang tipis dan sensitif ini biasanya ada di area lingkar mata dan bibir. Kulit yang cenderung lebih tipis tidak bisa sembarangan dibersihkan dengan cara digosok-gosok berulang.
Untuk bagian mata, kadang kamu akan memolesnya dengan make up yang lebih tebal dibanding dengan bagian yang lainnya. Sedangkan bagian yang sensitif dan tipis itu tidak bisa digosok terlalu keras. Oleh karena itu, terdapat pembersih wajah yang khusus diperuntukkan untuk area mata dan bibir yang cenderung lebih sensitif. Namun pastinya akan lebih ribet ketika kamu harus membedakan pembersih make up untuk area tertentu bukan?
Memilih pembersih make up yang dapat digunakan ke seluruh bagian kulit wajah merupakan salah satu keharusan dan untuk area kulit wajah yang cenderung sensitif tidak bisa menggunakan pembersih wajah sembarangan. Pilihlah pembersih make up yang cenderung ringan namun dapat membersihkan make up kamu secara menyeluruh dan maksimal.
3. Kenali Jenis Kulitmu
Sudah tahu kan kalau setiap orang mempunyai jenis kulit wajah yang berbeda-beda? Perbedaan jenis kulit ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Selain genetika, faktor eksternal seperti produk kosmetik yang digunakan juga dapat mempengaruhi jenis kulitmu.
Jenis kulit sendiri terdiri dari beberapa macam, seperti kulit normal, berminyak, kering, atau kombinasi. Untuk tipe kulit berminyak, biasanya saat penggunaan make up maka akan menambah produksi minyak itu sendiri, sehingga pilihlah pembersih make up yang tidak hanya mengangkat make up dan kotoran namun juga sisa minyak yang masih menempel di wajah.
Begitu pula dengan tipe kulit kering, setelah make up dibersihkan biasanya tipe kulit ini akan terasa kencang seperti ditarik dan terasa tidak nyaman. Hal ini dikarenakan kadar minyak yang hilang saat proses pembersihan. Usahakan untuk menggunakan pembersih make up yang sekaligus dapat melembapkan kulitmu setelah dibersihkan.
Dikenal sebagai negara tropis membuat wanita Indonesia memiliki jenis kulit yang beragam yang mana beberapa jenis kulit tersebut memerlukan perawatan yang berbeda-beda pula sesuai dengan kebutuhannya. Terkadang banyaknya jenis produk pembersih yang beredar di pasaran menambah pelik dan kebimbangan dalam memilih produk yang tepat. Lalu bagaimana caranya untuk mengetahui produk mana yang tepat untuk kulitmu?
Macam Jenis Kulit dan Cara Merawatnya
Mengetahui jenis kulitmu adalah langkah utama untuk memilih produk pembersih yang tepat. Jenis kulit tertentu memerlukan perawatan khusus dengan bahan yang khusus diformulasikan untuk jenis kulit tersebut. Perbedaan jenis kulit ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kandungan air di dalam kulit, tingkat elastisitas kulit, kandungan minyak di dalamnya, dan kepekaan kulit terhadap zat atau bahan tertentu. Mana jenis kulit yang paling tepat denganmu?
1. Jenis Kulit Normal
Kulit normal adalah jenis kulit yang paling diidamkan semua orang. Jenis kulit ini memiliki keseimbangan yang baik antara kadar air dan minyak di dalamnya. Jenis kulit yang normal biasanya cenderung jarang memiliki masalah kulit dan lebih mudah untuk dirawat.
Jenis kulit yang normal tidaklah membutuhkan perawatan khusus. Jika kamu sudah menemukan produk kosmetik yang cocok dengan kulitmu, maka disarankan untuk tidak menggantinya dengan produk lain. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu keseimbangan pH kulitmu yang dapat memicu masalah pada kulit.
2. Jenis Kulit Kering
Kondisi kulit yang kering terjadi karena tingkat kelembapan di dalam kulit rendah, hal ini dapat disebabkan oleh oleh faktor genetik, usia, perubahan hormon, cuaca dingin, paparan sinar matahari, mandi air panas terlalu lama, efek samping obat-obatan, atau bahan yang terkandung dalam produk sabun, kosmetik, dan pembersih yang memicu kulit terasa lebih kering.
Biasanya kulit yang kering akan lebih mudah untuk pecah-pecah hingga menyebabkan rasa perih di permukaan kulit. Untuk mengatasinya, kamu perlu memilih kosmetik yang memang diformulasikan untuk menghidrasi dan menutrisi kulit. Kamu perlu memperhatikan kandungan Vitamin E, hyaluronic acid, atau glycerin pada produk kosmetikmu. Pastikan juga kamu menghindari produk yang mengandung alkohol, emolien dan pewangi di dalam kosmetik yang kamu gunakan.
3. Jenis Kulit Berminyak
Kulit yang berminyak disebabkan oleh produksi sebum atau minyak kulit yang lebih banyak daripada seharusnya. Jenis kulit ini biasanya rentan berjerawat dan berkomedo dikarenakan kelebihan sebum tersebut dapat menyumbat pori-pori pada kulit wajah. Tingginya produksi sebum ini cenderung disebabkan oleh faktor genetika atau stress.
Untuk merawat jenis kulit berminyak ini, kamu bisa berfokus pada pengontrolan produksi sebum itu sendiri dengan rutin membersihkan dan mencuci wajah menggunakan facial wash adalah salah satu caranya. Selain itu kamu bisa mencoba untuk memilah makanan yang kamu konsumsi. Usahakan untuk menghindari makanan yang digoreng, makanan cepat saji, dan makanan dengan kadar gula yang tinggi.
4. Jenis Kulit Sensitif
Kulit yang sensitif biasanya disebabkan oleh reaksi yang bertolak belakang dengan suatu zat dan bahan tertentu seperti allergen yang dapat memicu reaksi alergi. Hal ini terjadi saat kulit berkontak dengan bahan tertentu dan memunculkan reaksi seperti muncul bintik kemerahan, gatal, mengelupas, breakout hingga iritasi.
Untuk meminimalisir terjadinya efek yang tidak diinginkan karena jenis kulit yang sensitif, usahakan untuk mencoba produk kosmetik terlebih dahulu di area punggung tangan atau bagian kulit lain yang tersembunyi dari tubuhmu. Hal ini diperuntukkan untuk mengetahui adanya reaksi alergi lebih lanjut yang terlihat pada permukaan kulitmu. Jika kulitmu menunjukkan gejala alergi, sebaiknya segera hentikan penggunaan kosmetik tersebut.
5. Jenis Kulit Kombinasi
Jenis kulit ini merupakan perpaduan antara jenis kulit kering dan berminyak. Biasanya bagian yang berminyak akan berfokus pada area T Zone atau area dahi, hidung, dan dagu. Selebihnya di area pipi akan cenderung kering.
Umumnya jenis kulit kombinasi disebabkan oleh genetik atau saat masa pubertas dan gejolak hormon sedang tidak stabil. Untuk mengatasinya, kamu bisa memilih kosmetik yang memang diperuntukkan untuk kulit kombinasi dan mengonsumsi banyak serat atau makanan yang memiliki kadar air yang banyak
Dari sekian jenis kulit, kunci utama dalam melakukan perawatan pada kulit wajah adalah dengan menjaga kebersihan kulit. Pori-pori yang tersumbat oleh kotoran dan minyak merupakan langkah awal terjadinya breakout pada kulitmu. Jika kamu familiar, mungkin kamu sering mendengarkan istilah double cleansing yang mana cara ini cukup efektif untuk membantu dalam langkah awal perawatan kulit, apalagi jika kamu adalah seseorang yang sering menggunakan make up.
Double Cleansing? Perlukah?
Double cleansing merupakan cara untuk membersihkan make up yang menempel atau sisa kotoran pada kulit wajahmu. Dengan metode dua langkah, double cleansing ini sama seperti membersihkan wajahmu dari kotoran dan residu make up sebanyak dua kali. Lalu apa saja langkah dari double cleansing ini?
1. Bersihkan Wajahmu Dengan Pembersih Berbahan Dasar Minyak
Pembersih berbahan dasar minyak ini dapat terdiri dari berbagai macam seperti cleansing oil, milk cleansing, atau micellar water. Pada step ini kamu harus benar-benar membersihkan wajahmu hingga sudut tertentu yang terpoles oleh make up.
Jika kamu menggunakan micellar water, kamu dapat mengusap wajah menggunakan bantuan kapas. Di situ kamu akan tahu seberapa banyak kotoran yang terangkat oleh micellar water-mu. Jangan lupa untuk memastikan tanganmu dalam keadaan bersih sebelum membersihkan wajah yaa!
2. Bersihkan Kembali Dengan Facial Wash dan Air
Facial wash dan air bisa juga disebut sebagai second cleanser pada langkah ini. Gunanya adalah untuk membersihkan wajah secara maksimal dengan mengangkat sisa kotoran dan make up yang masih tersisa pada pori-pori kulit yang sebelumnya tidak terjangkau oleh first cleanser. Caranya hanya dengan membasahi wajah lalu usapkan sabun muka sambil dipijat pelan merata ke seluruh permukaan kulit wajah, lalu bilas kembali dengan air bersih dan keringkan.
Salah satu rekomendasi pembersih make up yang nyaman kamu gunakan setiap hari adalah Micellar Pearl Bright. Diformulasikan khusus untuk kulit sensitif, Micellar Pearl Bright juga baik digunakan untuk semua jenis kulit karena kandungan 0% alkohol dan dapat membantu menjaga kelembapan kulit wajah setelah dilakukan double cleansing.
Micellar Pearl Bright mengandung licorice extract tidak hanya dapat membantu melembapkan, namun juga bisa membantu kulit tampak cerah dan membantu menyamarkan tanda-tanda penuaan dini.
Tentunya Micellar Pearl Bright dapat mengangkat semua make up dan kotoran yang menempel pada wajahmu tanpa meninggalkan residu. Kulitmu bebas dari kotoran sehingga kulitmu dapat bernapas lega setelah seharian memakai make up!