Jawabannya tidak ada. Sebelum kamu protes tentang jawaban tersebut, ada baiknya kamu simak dulu bagaimana cara kerja dari masing-masing kedua tipe produk tersebut. Ada beberapa perbedaan yang dapat kamu temukan pada deodoran dan antiperspiran. Perbedaan ini nantinya dapat menentukan mana yang lebih cocok dan tepat untuk kebutuhan kamu. Bahkan, mungkin kamu bisa menjelaskan mana yang paling tepat untuk mengatasi masalah bau badan pada ketiakmu.
1. Deodoran Bukan Pengendali Keringat, Hanya Mengendalikan Bau
Deodoran menjadi produk yang paling sering digunakan untuk membantu mengurangi bau badan. Deodoran memiliki fungsi membunuh bakteri penyebab bau badan pada ketiak. Bakteri pada ketiak disinyalir menjadi salah satu penyebab utama bau badan yang muncul pada ketiak.
2. Antiperspiran Menghambat Keluarnya Keringat, Tapi Tidak dengan Bau Badan
Antiperspiran memiliki cara kerja yang berbeda dari deodoran yang mana menghambat keluarnya keringat berlebih pada ketiak. Ketiak memiliki 2 jenis kelenjar yang mengeluarkan keringat.
Yang pertama adalah kelenjar ekrin yaitu kelenjar yang bekerja mengeluarkan air serta garam dari dalam tubuh. Kelenjar ini bekerja ketika tubuh melakukan banyak pergerakan sehingga suhu tubuh meningkat tajam. Untuk menurunkan suhu tubuh tersebut, maka kelenjar ekrin bekerja dengan cara mengeluarkan air dan garam yang kemudian disebut dengan keringat.
Selain itu, ada juga kelenjar yang dinamakan dengan apokrin. Kelenjar yang satu ini berperan mengeluarkan keringat dengan kandungan protein dan sekresi lemak.
Dari produksi keringat yang dihasilkan di bagian lipatan ketiak, jika terkontaminasi dengan bakteri saat kamu beraktivitas akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini merupakan hal yang normal terjadi karena tubuh kita senantiasa berkontak dengan bakteri yang terbawa oleh udara atau gesekan dengan benda asing seperti baju atau kain.
Bau badan terutama di daerah tubuh yang tertutup akan tetap bisa keluar walaupun tidak diikuti dengan keluarnya keringat. Hal itu merupakan proses alami dari reaksi tubuh terhadap paparan benda asing dan bakteri dari luar. Jika bau badan yang tidak sedap masih dalam kondisi wajar, dalam artian tidak terlalu parah sehingga mengganggu aktivitas kamu. Meskipun seringkali kamu merasa risih dan ingin menutupi bau badan tersebut.
Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mencegah bau badan dan menghalau keringat berlebih jika deodoran dan antiperspiran tidak dapat melakukan keduanya sekaligus? Apakah harus dengan melawan bakteri penyebab bau badan? Atau dengan mengontrol produksi keringat pada ketiak? Inilah letak perbedaan deodoran dengan antiperspiran. Deodoran bekerja untuk melawan bakteri bau badan. Sementara itu, antiperspiran bekerja dengan mengontrol produksi keringat pada ketiak. Namun bukan berarti kamu harus memilih di antara keduanya.