Pernah berkeringat saat sedang asyik masak di dapur? Padahal kamu pun tidak melakukan aktivitas berat seperti saat berolahraga yang sampai membuat detak jantung berdebar lebih cepat. Kalau ya, berarti kamu mengalami kondisi yang disebut gerah dapur.
Kondisi ini sebetulnya normal, kok. Pasalnya, tubuh memang akan memproduksi keringat saat mendeteksi kamu terpapar udara yang panas seperti berada dekat dengan kompor ditambah gerakan kecil-kecil dan bergerak ke sana kemari yang sering ketika memasak.
Namun, jika volume keringat yang keluar banyak, bergerak pun jadi tidak nyaman, kan? Belum lagi jika ternyata ada aroma tak sedap yang ikut muncul saat berkeringat. Duh, bikin suasana hati jadi dan pikiran kacau, ya!
Mengapa Ketiak Bisa Bau?
Faktanya, keringat sebetulnya tidak berbau, lho. Contoh sederhana adalah saat kamu berkeringat di telapak tangan atau dahi. Tidak ada aroma yang menguar dari butiran peluh tersebut, bukan?
Beda cerita kalau keringat yang keluar ada di area ketiak. Kalau ketiak sudah mulai berkeringat apalagi dalam jumlah yang cukup banyak, biasanya seseorang akan waswas terhadap aroma khusus yang akan muncul.
Lalu, mengapa bisa demikian?
Kelenjar Apokrin dan Bakteri
Tubuh manusia memiliki 2 jenis kelenjar keringat. Yang pertama adalah kelenjar ekrin, yang berada di hampir seluruh tubuh dan menghasilkan keringat yang cenderung ringan serta tidak berbau, seperti di telapak tangan. Sementara itu, jenis berikutnya adalah kelenjar apokrin, yang berada di area tubuh yang biasanya memiliki banyak folikel rambut seperti ketiak dan cenderung menghasilkan keringat dengan aroma khusus.
Kelenjar apokrin baru mulai aktif saat seseorang memasuki usia pubertas. Oleh sebab itu, anak-anak biasanya tidak memiliki bau badan meski mereka berkeringat banyak setelah aktif bergerak sekalipun.
Nah, saat keringat mulai diproduksi, idealnya terjadi proses evaporasi sehingga tubuh dapat kembali merasa sejuk dan tenang. Evaporasi ini lebih mudah terjadi pada bagian tubuh yang “terbuka” sehingga keringat pun lebih mudah menguap (misal: telapak tangan, dahi, dan sebagainya).
Sayangnya, tidak demikian dengan ketiak. Keringat yang diproduksi oleh kelenjar apokrin biasanya akan mengalami kontak dengan bakteri yang ada di area sekitar—umumnya bakteri pun lebih banyak berkumpul di area berambut seperti ketiak (bahkan kepala sekalipun). Bakteri yang kontak dengan keringat pun akan menguraikan keringat dan menghasilkan aroma tertentu.
Cara Menghilangkan Bau Ketiak
Ketiak yang hanya basah akan membuatmu tidak nyaman, apalagi jika sampai menempel di baju dan meninggalkan jejak yang terlihat. Hal ini juga dapat mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri. Tentunya, jika keringat di ketiak sampai menimbulkan aroma tidak sedap, kamu jadi makin resah dan tak percaya diri, bukan?
Menggunakan Antiperspiran
Kabar gembiranya, kamu bisa kok meminimalkan bahkan menghilangkan bau ketiak yang mengganggu. Caranya pun cukup mudah dan bisa kamu lakukan mulai saat ini juga.
Pertama adalah dengan menjaga kebersihan tubuh terutama area ketiak. Selain selalu membersihkan dengan maksimal secara rutin setiap hari, kamu juga dapat merawat rambut di area ketiak. Tidak harus mencukurnya dengan habis, tetapi pastikan ada cukup “ruang” agar keringat dapat menguap dengan optimal sekaligus meminimalkan jumlah dan pertumbuhan bakteri.
Setelah itu, gunakanlah produk antiperspiran untuk mengurangi produksi keringat. Antiperspiran sendiri termasuk dalam kelompok obat dan bekerja dengan cara menutup pori-pori di lapisan luar kulit sehingga mengurangi jumlah keringat yang muncul ke permukaan kulit.
NIVEA BRIGHTENING HIJAB FRESH DEODORANT ROLL ON bisa jadi pilihan yang pas untukmu. Deodoran ini tidak hanya dapat menyamarkan bau pada ketiak akibat keringat, tetapi juga ada kandungan antiperspiran yang membantu mengontrol jumlah keringat.
Kandungan vitamin C pada NIVEA BRIGHTENING HIJAB FRESH juga dapat membantu meratakan warna sekaligus mencerahkan kulit ketiak. Umumnya, masalah warna kulit ketiak yang tidak rata atau cenderung gelap terjadi karena beberapa hal, seperti:
• keringat berlebih
• mencukur rambut ketiak
• penggunaan deodoran yang salah
Dengan menggunakan deodoran plus antiperspiran ini, kamu tak perlu lagi khawatir dengan gerah dapur walau mengenakan pakaian tertutup sekalipun. Berkreasi di dapur jadi lebih nyaman dan segar dengan dukungan bahan ekstrak bunga sakura serta perlindungan 48 jam dari keringat berlebih dan bau badan.
Selain itu, kamu juga dapat membantu meminimalkan keringat berlebih dan bau ketiak dengan menggunakan baju yang cukup longgar terutama di bagian ketiak. Hal ini akan membantu proses evaporasi lebih cepat.
Perhatikan Makanan
Selain tindakan dari luar tubuh, kamu juga perlu memperhatikan asupan untuk mencegah munculnya bau ketiak yang tidak sedap dan mengganggu. Pasalnya, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat memicu bau pada ketiak seperti berikut:
• bawang merah
• bawang putih
• daging merah
• kubis
• kol
• kafein
• rempah seperti kari atau jintan
• makanan yang pedas
• alkohol
• MSG
Adapun beberapa makanan di atas merupakan bahan yang memiliki kandungan sulfur cukup tinggi. Sulfur sendiri memiliki aroma yang kurang menyenangkan—seperti telur busuk. Jika aroma tersebut terkandung dalam keringat yang diproduksi, maka tak heran jika ketiak pun akan bau.
Nah, itulah alasan mengapa kamu dapat mengalami gerah dapur dan berujung mengeluarkan bau ketiak yang tak sedap. Untuk mencegahnya, pastikan kamu menjaga kebersihan serta memilih produk antiperspiran yang tepat untuk meminimalkan keringat yang akan diproduksi saat sedang asyik memasak di dapur. Jangan lupa, perhatikan pula makanan dan minuman yang kamu konsumsi sehari-hari, ya!