Bagi sebagian pria, bercukur menjadi salah satu momen ‘me time’ yang menenangkan pikiran.
Mencukur dapat membuat tampilan lebih rapi, tetapi bercukur
dapat memberi dampak buruk untuk kulit. Tidak hanya menghilangkan rambut-rambut yang mengganggu, kulitmu juga
bisa terkelupas saat pisau cukur bersentuhan dengan kulit. Kulit yang terkelupas jadi lebih rentan teriritasi.
Secara garis besar ada dua masalah kulit yang bisa dialami setelah bercukur. Pertama disebut sebagai razor burn,
yakni tipe iritasi kulit yang muncul segera setelah bercukur. Teknik bercukur yang tidak tepat biasanya menjadi
penyebabnya, ditandai dengan bercak kemerahan dan benjolan yang gatal.
Jenis iritasi kulit ini juga bisa terjadi saat bercukur kering, tanpa menggunakan krim atau gel. Benjolan juga bisa
muncul sebagai akibat rambut yang tumbuh ke dalam.
Masalah kedua disebut folliculitis, yakni kondisi kulit gatal yang diakibatkan infeksi bakteri, jamur atau yang
paling jarang, infeksi folikel rambut di bawah kulit. Hal itu menyebabkan kulit kemerahan, titik seperti jerawat,
dan kulit yang sakit dan gatal.
Menurut American Academy of Dermatology, bakteri Staphylococcus aureus biasanya menjadi penyebab masalah itu.
Beberapa orang lebih rentan mengalaminya. Teknik mencukur berlawanan arah dari pertumbuhan rambut juga bisa
meningkatkan risiko folliculitis.
-
Perhatikan
waktu mencukur
Bagi kalian pria pemilik
janggut tebal dan hitam, jangan sekali-kali berpikir untuk menunda bercukur setiap hari. Kalau itu yang kamu
lakukan, siap-siap kumis dan janggut terlihat berantakan dalam waktu singkat. Cara terbaik adalah
menerimanya
sebagai alarm pagi dan bagian dari ritual mandi.
Namun, bila kalian bukan
termasuk manusia pagi, memundurkan waktu bercukup ke sore hari bisa jadi solusi. Risiko kulit teriritasi pun
menjadi
lebih rendah karena biasanya kalian lebih santai melakukannya.
Bahkan, ada pula yang
menjadikan bercukur sebagai ritual perawatan di malam hari, sebelum tidur. Dengan melakukannya di malam
hari,
pikiran pun lebih tenang di pagi hari. Plusnya lagi, kulit yang baru dicukur memiliki kesempatan untuk
memulihkan
diri sebelum menyambut pagi.
Jadi, waktu mana yang
paling sesuai bagi kalian? Apa pun jawabannya, pastikan kegiatan bercukur dilakukan dengan tenang, jangan
terburu-buru.
-
Mandi Air Panas
Lebih Dulu
Cara ini tidak hanya
menghemat waktu, tetapi kulit juga akan mendapatkan manfaat dari uap panas yang dihasilkan, yakni membuka
pori-pori
dan melunakkan kumis dan cambang saat bercukur.
Dengan demikian, risiko
kulit terkelupas dan benjolan akan berkurang. Itu pula sebabnya banyak barber yang sering mengaplikasikan
handuk
panas ke area yang akan dicukur beberapa menit sebelumnya.
Kalau pun malas mandi
air panas, kalian cukup membasuh wajah dengan air hangat. Selanjutnya, gunakan sabun
pembersih muka yang sesuai tipe kulit untuk menghilangkan kotoran, minyak,
dan polutan lain di wajah sebagai persiapan cukuran. Hindari menggunakan sabun beralkohol karena justru akan
mengeringkan dan mengiritasi kulit.
NIVEA MEN punya
rekomendasi NIVEA MEN Extra White Dark Spot Minimizer Foam yang bisa membantu mencerahkan dan melawan kulit
kusam dan membersihkan noda hitam
akibat polusi
dan kotoran. Formula dengan Active Vitamin C dan
Whitinat dapat terbukti mencerahkan wajah. Formula NIVEA Men juga sudah teruji secara dermatologi dan
tidak
membuat kulit wajah kering.
-
Aplikasikan
Krim Cukur yang Bebas Iritan
Penggunaan krim cukur
wajib bila kalian ingin menghindari masalah kulit yang disebutkan di atas. Tapi, pilih-pilih juga produk
yang akan
diaplikasikan. Menurut riset, krim cukur yang ideal sebaiknya tidak mengandung paraben karena bisa memicu
asma.
Krim cukur yang
mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) juga sebaiknya dihindari. Bahan ini menghilangkan minyak esensial
kulit yang
justru diperlukan untuk melapisi kulit dari tajamnya pisau cukur. Sementara, kandungan pewangi juga harus
diperhatikan karena beberapa berbahaya bagi kulit.
Pastikan pula pisau
cukur yang digunakan dalam keadaan bersih ya, Men! Hal ini sangat penting agar tidak terjadi kontaminasi
dari
bakteri yang bersarang.
-
Perhatikan
Teknik Mencukur yang Benar
Mencukur kumis, cambang,
atau rambut lain di wajah semestinya dilakukan searah dengan pertumbuhan rambut. Bila tidak, hal itu akan
memudahkan
terjadinya infeksi.
Rambut pada area wajah
pria cenderung tumbuh pada sudut rendah, yang dekat dengan kulit. Pastikan berhati-hati saat mencukur dan
perhatikan
arah pertumbuhan rambutnya sebelum mencukur.
Kalian bisa menggunakan
pisau cukur elektrik yang dinilai lebih aman atau juga pisau cukur manual. Tetapi, pastikan siletnya diganti
dengan
yang baru setiap 5--7 kali pemakaian. Pisau cukur juga harus diletakkan di tempat kering agar tidak jadi
sarang
bakteri.
-
Perawatan
Setelah Mencukur
Hal pertama yang mesti
dilakukan setelah bercukur adalah membilas wajah dengan air dingin. Air dingin akan membantu menutup
pori-pori dan
saluran kapiler. Air dingin juga lebih baik dalam menjaga kelembapan kulit.
Selanjutnya, tepuk-tepuk
wajah dengan handuk lembut. Ingat, kulit kalian masih rentan, jadi jangan digosok keras-keras.
Berikutnya barulah
menggunakan krim setelah bercukur. Hindari produk yang mengandung alkohol. NIVEA MEN merekomendasikan NIVEA
Men
Creme, yakni krim multifungsi yang diformulasikan khusus untuk karakteristik kulit pria.
Selain dapat
diaplikasikan ke semua bagian tubuh, krim juga bisa dipakai untuk wajah sehabis bercukur. Kandungan vitamin
E-nya
bisa menutrisi dan melembabkan kulit.
Aromanya maskulin, tidak lengket, dan tidak membuat
wajah berminyak. Dengan kemasan compact, krim juga mudah dibawa ke mana-mana. Kalau sudah begitu, kalian
tinggal
menjalani hari dengan maksimal.