Sunscreen VS Sunblock: Apa Bedanya?

Sunscreen VS Sunblock: Apa Bedanya?

Salah satu cara untuk membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari yakni dengan menggunakan tabir surya. Dikutip dari Canadian Medical Association Journal, beberapa penelitian yang telah dilakukan para dermatolog menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya yang rutin dapat membantu mengurangi risiko sel skuamosa dan kanker kulit melanoma. Istilah tabir surya juga sering kita dengar sebagai sunscreen maupun sunblock. Tapi apakah keduanya sama? Yuk, kita simak ulasan berikut!

 

Kandungan dan Cara Kerja Sunscreen VS Sunblock

Tahukah Kamu, bahwa sunscreen dan sunblock ternyata adalah dua produk yang berbeda. Ada beberapa faktor yang membedakan. Selain kandungan atau komposisi pada sunscreen dan sunblock yang berbeda, tentu saja berpengaruh pada cara kerja mereka yang berbeda juga. Sunscreen merupakan tabir surya yang bekerja dengan reaksi kimia organik seperti aminobenzoic acid, oxybenzone, octyl salicylate, octyl methoxycinnamate, dan ecamsule. Mereka akan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas, kemudian dilepaskan dari kulit.

 

Sementara itu kandungan sunblock merupakan bahan mineral seperti titanium dioksida (titanium dioxide) dan seng oksida (zinc oxide). Zat-zat mineral ini bekerja secara fisik untuk memantulkan sinar UV dari kulit. Seperti namanya secara harfiah, block berarti penghalang. Untuk Kamu ketahui, di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat atau Food and Drug Administration (FDA) tidak lagi mengizinkan penggunaan istilah sunblock sejak 2011.

 

Alasannya karena muncul pemahaman yang salah di tengah masyarakat. Masyarakat kerap menganggap bahwa kulitnya sudah aman terlindungi dari bahaya sinar matahari ketika beraktivitas di luar ruangan karena sudah menggunakan sunblock. Padahal, tabir surya ini tidak sepenuhnya menghalangi sinar matahari dan harus beberapa kali diulangi penggunaannya dalam rentang waktu tertentu. Meski demikian, tak usah bingung, di Indonesia masih bisa Kamu jumpai produk bertuliskan sunblock karena diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 

Bagaimana Membedakan Sunscreen dan Sunblock?

Setelah mengetahui cara kerja di atas, sunscreen memiliki tekstur  yang ringan agar mudah diserap kulit. Jenisnya pun beragam, mulai dari krim atau lotion, spray atau disemprot, gel, hingga foam atau busa.

 

Sunblock memiliki tekstur yang lebih kental, tebal, dan terkesan berat. Inilah mengapa sunblock lebih butuh waktu untuk mengoleskannya secara merata di kulit. Namun para dermatolog menyarankan, menggunakan sunblock yang tebal dapat membantu kinerjanya lebih maksimal.

 

Sinar UV dari sinar matahari yang biasa mengenai kulit kita adalah sinar UVA dan UVB. UVA dapat berpengaruh pada risiko penuaan dini atau kulit kendur. Sebenarnya sinar UVA tidak menimbulkan gejala menyakitkan pada kulit, tapi dia dapat menembus lapisan dermis cukup dalam dan merangsang pembentukan radikal bebas. Akan berbahaya jika merusak sel dan DNA dalam jangka panjang. Sedangkan UVB dapat menyebabkan hiperpigmentasi, flek hitam karena endapan melanin, hingga iritasi kemerahan. Nah, pemakaian sunscreen atau sunblock dapat membantu meminimalisir risiko-risiko tersebut.

 

Kelebihan dan Kekurangan Sunscreen VS Sunblock

Sunscreen dan sunblock memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya, sunscreen yang memiliki tekstur nyaman namun perlindungan UV-nya tidak semaksimal sunblock yang memiliki lebih lengket dan terasa berat di kulit.

 

1 Sunscreen

Kelebihan: Biasanya lebih banyak tersedia dan mudah dijumpai di pasaran dengan berbagai jenis dan bentuknya. Karena telah banyak inovasi baru dalam produk sunscreen.

Kekurangan: Sebagian sinar UVA masih dapat menembus kulit dengan mudah. Itulah mengapa Kamu harus menunggu setidaknya 15-30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan, agar sunscreen yang telah Kamu oleskan meresap dengan optimal dan dia siap bekerja.

 

2 Sunblock

Kelebihan: Sebagai tameng yang membantu melindungi kulitmu dari sinar UVB dan UVA matahari.

Kekurangan: Terkadang dapat meninggalkan noda putih atau whitecast pada kulit maupun pada pakaian, tetapi formulasi baru di zaman sekarang telah membuat sunblock menjadi lebih baik. Jadi Kamu tidak perlu khawatir.

 

Berapa SPF yang Direkomendasikan?

Semua produk sunscreen dan sunblock dilengkapi dengan Sun Protection Factor (SPF). SPF adalah ukuran seberapa banyak energi matahari yang diperlukan untuk menghasilkan radiasi UV pada kulit manusia.

SPF 15 = perlindungan sekitar 93% dari sinar UV 

SPF 30 = perlindungan sekitar 96,7% dari sinar UV

SPF 50 = perlindungan dari sekitar 98% dari sinar UV 

American Academy of Dermatology menyarankan untuk menggunakan tabir surya dengan minimal SPF 30. Karena diyakini dapat membantu menghalangi hampir 97% sinar UV. Tapi ingat, setinggi apapun SPF di dalam sunscreen dan sunblock, tidak ada yang dapat memblokir 100% UV. Oleh karena itu tidak perlu khawatir akan kekurangan vitamin D yang juga diproduksi oleh sinar UVB. Sedangkan SPF 15 dapat kita temui di beberapa produk kosmetik atau produk perawatan kulit lainnya.

 

Tips Menggunakan Sunscreen dan Sunblock

Berikut tips yang bisa Kamu lakukan dalam mengaplikasikan sunscreen dan sunblock untuk sehari-hari.

 

1 Oleskan Merata dan Tunggu Meresap

Mengaplikasikan sunblock terbilang mudah dan ringkas, asalkan Kamu mengoleskannya dengan merata di bagian tubuh yang Kamu inginkan. Sedangkan sunscreen, oleskan ke wajah secara merata sebelum make up atau menggunakan kosmetik lain. Tunggu sampai sunscreen terserap dengan optimal. Setidaknya, Kamu bisa menggunakan sunscreen 30 menit sebelum bepergian. Oleh karena itu, jangan terburu-buru, ya!

 

2 Re-apply saat Diperlukan

Biasanya, kita disarankan untuk mengoleskan kembali tabir surya setelah 2-3 jam pemakaian. Namun, studi eksperimental terbaru menunjukkan bahwa tabir surya menetap di kulit selama 8 jam setelah pengaplikasian pertama. Nah, aplikasi ulang disarankan jika sunscreen atau sunblock telah dihapus, kulit berkeringat, terkena air atau saat berenang, dan gesekan kuat dari pakaian. Perlu diingat juga, jangan terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari.

 

3 Perhatikan Label Kemasan

Perhatikan komposisi produk yang ada di label kemasan. Bagi sebagian orang dengan kulit sensitif, beberapa kandungan dalam sunscreen atau sunblock menimbulkan alergi atau iritasi, misalnya para-aminobenzoic acid (PABA). Perhatikan juga tanggal kadaluarsa produk. Jangan sampai kulitmu malah jadi iritasi karena sunscreen yang Kamu pakai sudah kadaluarsa.

 

4 Pakai Sunscreen dengan Dua Ruas Jari

Beberapa orang menyarankan untuk menggunakan sunscreen wajah sebanyak dua ruas jari, namun seberapa besar ruas jari dan ukuran wajah manusia berbeda-beda. Oleh karena itu, gunakan sunscreen secukupnya, namun jangan terlalu pelit juga. Anggap saja ini investasi untuk kulitmu di masa depan.

 

5 Walau di Rumah Saja, Usahakan Tetap Pakai Sunscreen

Para dermatolog juga menyarankan agar kita tetap menggunakan tabir surya meski hanya di rumah. Karena pancaran sinar matahari dan radiasi UV-nya juga dapat masuk melalui jendela.

 

6 Aplikasikan di Area yang Sering Terlupakan

Apakah Kamu mengoleskan tabir surya hanya di bagian yang terbuka atau terkena sinar matahari saja? Mulai sekarang, perhatikan bagian-bagian kulit yang tersembunyi juga. Misalnya bibir, area belakang telinga, dan belakang leher. Sebaliknya, hindari penggunaan sunscreen di sekitar mata. Terkadang kandungan di dalamnya dapat membuat mata Kamu perih. Guna mendukung kelembaban kulit, jangan lupa gunakan moisturizer ya! 

 

Jadi, Lebih Baik Pakai Sunscreen atau Sunblock?

Penggunaan kedua tabir surya ini tergantung pada kebutuhanmu. Ketika Kamu akan beraktivitas di luar ruangan dengan paparan cahaya matahari penuh seperti di pantai, Kamu dapat menggunakan sunblock. Para dermatolog merekomendasikan sunblock untuk Kamu yang memiliki kondisi kulit sensitif. Karena  beberapa bahan kimia dalam sunscreen terkadang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.

 

Kalau Kamu suka make up, maka pilihlah sunscreen yang membantu melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari dengan double UV protection UVA/UVB & PA+++. Misalnya Nivea Sun Face Serum Instant Aura SPF 50+ yang dapat digunakan setiap hari dan cocok digunakan sebelum make up. Kandungan Vitamin E di dalamnya dapat membantu melembabkan kulit wajah. Licorice Extract juga Aura Booster membuat kulit tampak cerah beraura dan berseri.

 

Tabir surya dengan format serum bertekstur ringan berwarna pink, membuat Nivea Sun Face Serum Instant Aura SPF 50+ tidak lengket di kulit sehingga relatif mudah meresap. Meski berwarna pink, jangan khawatir akan mengubah warna kulitmu, karena hasil yang didapat tergantung pada kulit asli masing-masing. Selain mudah diratakan, juga tidak menimbulkan white cast.

 

Serum ini cocok untuk Kamu yang memiliki tipe kulit normal cenderung kering. Kemasannya yang kecil dan ringan, sangat mudah untuk dibawa kemana-mana dan praktis untuk diaplikasikan kembali. Sekarang Kamu bisa bebas beraktivitas tanpa takut sinar matahari!