Banyak orang yang mengatakan bahwa paparan sinar matahari akan sangat berbahaya bagi tubuh. Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Paparan sinar matahari akan menjadi berbahaya bagi kulit secara menyeluruh jika terlalu banyak atau terlalu lama. Paparan sinar matahari yang berlebih akan membakar kulit yang membuatnya terasa perih, kemerahan, bahkan hingga mengelupas.
Namun, sebenarnya sinar matahari sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh jika mendapatkan paparan yang didapatkan berada dalam takaran yang tepat. Para ahli pun mengatakan sinar matahari bisa menjadi sumber vitamin D alami bagi tubuh. Dengan menerima asupan vitamin D yang cukup, tubuh bisa memiliki sistem daya tahan tubuh yang lebih baik untuk menangkal penyakit. Untuk bisa mendapatkan manfaat yang tepat dari sinar matahari, sangat disarankan untuk berjemur hanya di bawah 20 menit, pada waktu yang disarankan para ahli, yakni pukul 10 pagi.
Kenyataannya, banyak orang terutama mereka yang berkulit putih berjemur dengan mengabaikan aturan yang tepat soal paparan sinar matahari. Terlepas dari peringatan kesehatan akan kerusakan akibat sinar matahari, banyak dari kita yang masih melakukan hal-hal yang membuat kulit terbakar sinar matahari.
Mengutip dari WebMD, lebih dari sepertiga orang dewasa dan hampir 70 persen anak-anak mengalami kulit yang terbakar akibat sinar matahari. Paparan sinar matahari yang terjadi selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kerutan dan bintik-bintik penuaan dan mungkin akan membuat lebih mungkin terkena kanker kulit. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Yang Terjadi Saat Kulit Terpapar Sinar Matahari
Apa yang terjadi pada kulit hingga akhirnya terbakar sinar matahari? Mengutip dari artikel yang dirilis The University of Texas MD Anderson Cancer Center, ketika matahari mencapai kulit, ia akan merusak sel-sel kulit dan menyebabkan mutasi sehingga dapat menyebabkan melanoma dan jenis kanker kulit lainnya.
Kulit yang terbakar akibat sinar matahari tidaklah sama dengan kulit terbakar pada sesuatu yang panas lainnya. Menurut Saira George, M.D yang merupakan dokter kulit MD Anderson Cancer Center, kulit yang terbakar sinar matahari bukan berasal dari panas yang dihasilkan, melainkan paparan sinar radiasi ultraviolet yang dipancarkan matahari. Itu sebabnya seseorang masih bisa terbakar sinar matahari saat cuaca dingin.
Ketika radiasi ultraviolet dari matahari mencapai kulit, itu akan merusak sel-sel kulit dan menyebabkan mutasi pada DNA. Namun tubuh kita sebenarnya memiliki mekanisme untuk mencegah dan bahkan memperbaiki mutasi ini. Hanya saja jika sel-sel kulit yang terpapar lebih banyak dari yang bisa ditangani, kerusakan kulit akibat radiasi tetap tidak bisa diperbaiki.
Setelah kulit terpapar radiasi sinar matahari, pembuluh darah akan melebar untuk meningkatkan aliran darah dan membawa sel-sel kekebalan ke kulit. Inilah yang menyebabkan kemerahan, bengkak, dan peradangan sesaat setelah kulit terbakar sinar matahari. Kulit yang terbakar pada akhirnya akan sembuh namun beberapa sel yang masih hidup akan mengalami mutasi jika ia luput dari perbaikan. Sel-sel yang bermutasi inilah yang akhirnya bisa menjadi kanker.
Namun dampak dari kulit yang terbakar akibat sinar matahari bisa dicegah jika dilakukan perawatan yang tepat. Selain itu ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat kulit terbakar akibat sinar matahari. Apa saja?
Hindari Hal Ini Saat Kulit Terbakar Sinar Matahari
Pada kulit yang terbakar akibat sinar matahari biasanya memiliki beberapa tanda. Dimulai dengan rasa perih, kemerahan, hingga bengkak. Beberapa orang yang kulitnya terbakar sinar matahari akan memiliki tampilan hiperpigmentasi.
Meski sudah melakukan perawatan untuk mengurangi rasa perih dan kemerahan, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak lakukan saat kulit terbakar sinar matahari. Apa saja?
1. Eksfoliasi
Saat kulit terbakar akibat sinar matahari akan terjadi rasa perih, gatal, dan kemerahan. Lama-kelamaan kulit yang terbakar akan mengering dan mengelupas. Jika sudah begini, jangan pernah sesekali melakukan eksfoliasi atau menarik kulit yang mulai mengelupas. Biarkan kulit tersebut mengelupas dengan sendirinya. Selain itu, jika timbul bengkak berisi air atau lepuh, jangan sesekali untuk dipecah. Kulit yang bengkak berisi air atau lepuh ini berfungsi untuk melindungi luka dari paparan luar.
2. Menggunakan Produk yang Mengandung Alkohol
Kandungan alkohol akan semakin memperparah peradangan kulit. Saat kulit sedang mengalami fase perih atau kemerahan, hindari penggunaan produk yang mengandung alkohol. Dermatologi kosmetik, dr. Shereene Idris menyebut alkohol akan membuat minyak alami di kulit menjadi hilang sehingga kulit terasa kering. Padahal, saat proses penyembuhan akibat terbakar matahari, kulit memerlukan kelembapan ekstra. Ketika kulit justru kekurangan kelembapan akan membuat kulit membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
3. Menggunakan Makeup
Jangan lapisi kulit yang terbakar sinar matahari dengan apapun, kecuali pelembap atau sesuatu yang memberikan sensasi dingin. Termasuk makeup. Mungkin maksud hati ingin menutupi luka atau hiperpigmentasi yang timbul setelah terbakar. Namun kenyataannya, melapisi luka dengan makeup hanya akan membuat iritasi semakin parah. Bahkan bisa mengalami infeksi dan reaksi alergi. Terlebih jika kamu menggunakan peralatan makeup yang tidak bersih.
4. Mandi dengan Air Panas
Direktur di Departemen Dermatologi Mount Sinai Hospital, Joshua Zeichner, M.D menjelaskan kulit yang terbakar sinar matahari cenderung kering. Sehingga butuh pelembap lebih untuk mempercepat proses penyembuhan. Untuk itu, jangan pernah mandi air panas, entah itu berendam atau mandi seperti biasa, saat ada bagian kulit yang terbakar matahari. Panas dari air yang digunakan untuk mandi akan menghilangkan minyak alami dari atas kulit. Ini akan membuat kulit semakin kering dan akhirnya mengelupas.
5. Menggunakan Sunscreen dengan Kandungan Bahan Kimia
Salah satu jenis perawatan yang harus kamu lakukan saat kulit terbakar sinar matahari adalah tetap rutin menggunakan sunscreen. Lapisan sunscreen di kulit akan melindungi luka terhindar dari paparan yang lebih banyak sehingga mencegah luka bakar yang semakin besar. Hanya saja, pastikan sunscreen yang digunakan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Perhatikan lagi kandungan yang ada di dalam sunscreen, salah satunya soal tingkat konsentrasi oksida seng sekitar sembilan sampai sepuluh persen.
Sebagai pilihan, kamu bisa menggunakan Sun Face Serum Instant Aura SPF 50+ yang memiliki Double UV Protection dengan SPF50+ dan PA+++. Sehingga akan melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB yang menyebabkan kerusakan kulit semakin parah. Sunscreen ini diformulasikan dengan Aura Booster Formula dari NIVEA Sun dan kandungan Licorice Extract untuk membuat kulit tampak lebih cerah dan berseri seketika.
Nivea Sun Face Serum Instant Aura SPF 50+ memiliki tekstur yang ringan layaknya serum sehingga dapat menyerap ke kulit lebih cepat tanpa meninggalkan whitecast. Kebanyakan perempuan menggunakan Nivea Sun Face Serum Instant Aura SPF 50+ di bawah makeup sebagai dasar. Ada kandungan Vitamin E yang akan memberikan kelembapan di wajah sehingga mempercepat proses penyembuhan kulit yang terbakar akibat paparan sinar matahari. Kamu bisa mengaplikasikannya sebanyak dua ruas jari untuk meng-cover seluruh area wajah. Jangan lupa untuk aplikasikan ulang setelah dua hingga empat jam agar kulit tetap terlindungi sepanjang hari.
6. Menggunakan Pakaian Ketat
Tidak banyak orang yang menyadari bahwa pentingnya memperhatikan apa yang harus dikenakan, terutama di saat kulit sedang terbakar akibat sinar matahari. Padahal sangat tidak direkomendasikan menggunakan pakaian ketat di saat kulit sedang terbakar. Lapisan kain yang terlalu ketat akan menekan lapisan kulit sehingga membuatnya bernapas. Kulit yang sedang iritasi harus mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Di saat kulit terbakar. sistem imun tubuh meresponnya dengan cara meningkatkan aliran darah ke area yang rusak untuk mempercepat penyembuhan. Inilah yang membuat kulit terasa panas, iritasi, dan kemerahan. Ketika mengenakan pakaian yang ketat akan cenderung timbul gesekan pada kulit yang terbakar dan menyebabkan kerusakan lebih parah.
Pertolongan Pertama Saat Kulit Terbakar
Tanpa perlindungan yang tepat dari sunscreen dan pakaian yang tepat akan membuat kulit terbakar akibat terlalu banyak terkena sinar matahari. Jika sudah terbakar, sesegera mungkin harus diatasi untuk mencegah dampak yang semakin buruk. Untuk membantu menyembuhkan dan menenangkan kulit ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama.
1. Mandi Air Dingin
Begitu kamu menyadari kulitmu terbakar akibat paparan sinar matahari, segera mandi dengan air dingin. Cara ini akan membantu meringankan rasa sakit dan perih yang timbul akibat sengatan matahari. Setelah dirasa sudah membaik, segera keluar bak mandi atau shower kemudian keringkan tubuh dengan lembut. Oleskan pelembap, usahakan yang memiliki kandungan soothing, untuk membantu mendinginkan kulit sekaligus mengunci kelembapan di kulit.
2. Jenis Pelembap
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pelembap akan sangat dibutuhkan saat kulit tersengat sinar matahari. Namun jangan gunakan pelembap yang memiliki kandungan alkohol atau bahan kimia berbahaya lainnya. Carilah pelembap yang mengandung lidah buaya atau kedelai untuk membantu menenangkan kulit yang terbakar sinar matahari. Kamu bisa mengoleskan pelembap lebih banyak untuk memberikan efek kompres di area yang lebih tidak nyaman.
3. Minum Air Putih
Tidak cukup untuk mendapatkan kelembapan kulit dari produk yang pelembap yang digunakan. Kamu juga tetap harus menghidrasi tubuh dengan minum air putih sebanyak mungkin. Kulit yang terbakar sinar matahari akan menarik cairan ke permukaan kulit sehingga beberapa bagian tubuh menjadi lebih kering. Dengan minum air putih sebanyak mungkin akan membantu mencegah dehidrasi.
4. Biarkan Kulit Sembuh dengan Sendiri
Terkadang ini menjadi hal yang sulit dilakukan. Begitu kulit yang sudah mulai sembuh terlihat mengelupas, kebanyakan orang cenderung mengupasnya dengan alasan sensasi yang lebih memuaskan. Padahal mengelupas kulit secara paksa akan membuat kerusakan semakin parah.
Hal yang sama juga berlaku jika ternyata luka bakar akibat sengatan matahari menimbulkan lepuh. Biarkan lepuh sembuh dengan sendiri. Kulit yang melepuh setelah terbakar sinar matahari artinya kamu mengalami sengatan matahari tingkat dua. Jangan sesekali dipencet, ya!. Lepuh yang terbentuk akan membantu penyembuhan kulit lebih cepat dan melindunginya dari infeksi.
5. Pakai Pakaian Tertutup
Sementara hingga luka bakar akibat sengatan matahari sembuh, lebih baik kenakan pakaian yang tertutup. Kamu bisa kenakan pakaian yang agak longgar namun tetap tertutup untuk memberikan ruang bagi kulit bernapas sembari ia tetap terlindungi dari paparan sinar matahari. Akan lebih baik jika kamu berdiam di rumah selama proses penyembuhan kulit berlangsung.
Link product: https://www.nivea.co.id/produk/nivea-sun-face-serum-instant-aura-spf-50plus-30ml-88500290184160048.html