Berjemur di bawah sinar matahari langsung memang bisa memberikan manfaat yang baik kesehatan tubuh secara menyeluruh. Yakni asupan vitamin D alami yang baik untuk menjaga metabolisme tubuh. Namun di sisi lain, sinar matahari langsung juga bisa memberikan dampak buruk terhadap kesehatan kulit. Agar bisa mendapat manfaat dari sinar matahari tanpa harus merasakan dampak buruknya terhadap kulit, menggunakan screensun menjadi solusi yang tepat.
Mengutip dari American Academy of Dermatology Association, sunscreen merupakan produk yang tepat untuk melawan kanker kulit, termasuk melanoma yang menjadi jenis kulit kanker kulit paling mematikan. Menurut data yang diungkap American Academy of Dermatology Association, satu dari lima orang Amerika memiliki potensi mengalami kanker kulit. Hal ini terjadi secara bertahap akibat adanya sel kanker yang berkembang sepanjang hidupnya.
Penggunaan sunscreen tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Bayi dan anak-anak pun juga direkomendasikan untuk menggunakan sunscreen. Apalagi kulit di usia yang lebih mudah cenderung lebih sensitif terhadap reaksi dari paparan sinar matahari secara berlebihan. Menggunakan sunscreen untuk tujuan perlindungan kulit dari sinar matahari akan maksimal dan efektif jika diaplikasikan dengan tepat.
Berdasarkan rekomendasi dari American Academy of Dermatology, Kamu bisa menggunakan sunscreen kurang lebih sebanyak 100 gram untuk diaplikasikan di seluruh area tubuh yang terekspos sinar matahari. Proteksi sunscreen ini akan menjadi lebih maksimal jika digunakan minimal 30 menit sebelum keluar rumah. Tujuannya untuk memastikan produk sunscreen bisa menyerap sempurna ke kulit dan membentuk lapisan yang baik untuk menghalau sinar matahari.
Untuk memastikan perlindungan sunscreen bertahan lama sepanjang hari, disarankan untuk mengaplikasikannya secara berulang. Terutama jika Kamu terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. Aplikasikan sunscreen setelah dua atau empat jam untuk mengembalikan manfaat proteksi yang diberikan oleh sunscreen. Disebutkan oleh American Academy of Dermatology, sunscreen tidak dapat bekerja sendiri untuk memproteksi kulit. Melainkan bisa dibantu dengan menggunakan pakaian dan kacamata anti UV.
Jenis-jenis Sunscreen
Secara umum, sunscreen memiliki dua tipe yang dibedakan berdasarkan formulasi dan cara kerjanya. Ada sunscreen yang bekerja dengan menghalangi dan memantulkan sinar radiasi UV, ada juga yang menyerap sinar radiasi UV agar tidak menembus ke lapisan kulit bagian dalam. Lantas mana yang lebih efektif? Kita simak dulu ya informasi seputar tipe sunscreen berikut ini
1. Physical Sunscreen
Banyak orang yang menyebut physical sunscreen sebagai tabir surya mineral. Hal ini karena penggunaan kandungan mineral yang bekerja sebagai pemblokir fisik untuk menghalangi sinar UV menyentuh permukaan kulit. Tabir surya mineral ini bekerja dengan membelokkan dan memantulkan sinar UV dari kulit layaknya cermin. Karena ia memblokir sinar UV di tingkat permukaan, tabir surya mineral ini akan melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.
Selain itu, tidak sedikit orang yang memiliki physical sunscreen karena efektivitasnya dalam menciptakan penghalang fisik. Begitu diaplikasikan ke kulit, sunscreen akan langsung membentuk lapisan penghalang tersebut tanpa harus menunggu. Sayangnya, keberadaan mereka di permukaan kulit membuat lapisan physical sunscreen cenderung mudah hilang apabila digosok, terkena keringat, atau dibilas air. Sehingga perlu diaplikasikan secara berulang.
2. Chemical Sunscreen
Lain halnya dengan physical sunscreen, chemical sunscreen bekerja dengan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi energi panas kemudian melepaskan panas dari kulit. Hal ini dikarenakan produk dari tabir surya kimia itu sendiri tidak membentuk lapisan penghalang seperti physical sunscreen, melainkan menyerap ke kulit dan berdiam di lapisan kulit yang lebih dalam. Alhasil, chemical sunscreen cenderung tidak meninggalkan residu atau tampilan whitecast di kulit.
Karena menyerap ke dalam lapisan kulit, butuh waktu sekitar 20 menit untuk membuat chemical sunscreen menjadi lebih efektif. Chemical sunscreen menjadi cukup populer digunakan karena teksturnya yang relatif lebih ringan dari physical sunscreen. Sehingga menggunakan sunscreen serasa menggunakan pelembap ringan. Penggunaan chemical sunscreen memungkinkan produk digunakan lebih sedikit untuk memberikan perlindungan yang tidak kalah efektif. Mengaplikasikannya pada lapisan yang tipis sudah mampu memberikan perlindungan kulit terhadap sinar UV yang maksimal.
3. Hybrid Sunscreen
Ya benar! Ini adalah perpaduan dari Physical dan Chemical Sunscreen. Menggunakan produk ini, Kamu akan mendapatkan kemudahan mengaplikasikan sunscreen layaknya chemical sunscreen namun mendapat cakupan spektrum luas dari physical sunscreen.
Cara Memilih Sunscreen Sesuai Jenis Kulit
Bicara soal sunscreen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar manfaat proteksi yang diberikan terhadap bisa lebih maksimal. Apa saa?
1. Perhatikan Kandungan SPF
Memilih dan memilah kandungan dalam sebuah produk, seperti sunscreen memang terkadang bikin pusing. Namun satu hal mendasar yang harus dipahami adalah kandungan SPF. Menurut ahli dermatologi di New York carilah setidaknya memiliki SPF 30. Dengan kandungan tersebut, sunscreen sudah mampu melindungi kulit dari sebagian besar sinar UVA dan UVB.
American Cancer Society menjabarkan seberapa besar manfaat proteksi yang didapat berdasarkan tingkat SPF yang dimiliki sunscreen. Tabir surya SPF 15 menyaring sekitar 93% sinar UVB, sementara tabir surya SPF 30 menyaring sekitar 97%, tabir surya SPF 50 sekitar 98%, dan SPF 100 sekitar 99%. Tidak ada tabir surya yang melindungi sepenuhnya. FDA mewajibkan produk tabir surya apapun dengan SPF di bawah 15 untuk memberi peringatan bahwa sunscreen tersebut hanya melindungi dari sengatan matahari, bukan kanker kulit atau penuaan kulit.
Pada dasarnya, semakin SPF yang dimiliki oleh sebuah sunscreen akan memberikan proteksi yang lebih maksimal. Namun biasanya sunscreen dengan kandungan SPF di atas 50 cenderung lebih tebal sehingga kerap kali menimbulkan rasa tidak nyaman digunakan. Menggunakan sunscreen dengan kandungan SPF yang lebih tinggi dari 50 tidak berarti Kamu bisa menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari langsung.
2. Cakupan Spektrum yang Luas
Tidak hanya kandungan SPF yang tinggi, dermatolog juga menekankan pentingnya memiliki sunscreen dengan spektrum luas. Memiliki spektrum yang luas artinya sunscreen tersebut bisa melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Sinar UVB sendiri menyebabkan kemerahan dan sunburn pada kulit serta meningkatkan potensi kanker kulit. Sinar UVA juga dapat menyebabkan kanker dan photoaging atau penuaan dini pada kulit.
3. Formulasi Ketahanan terhadap Air
Salah satu faktor yang membuat sunscreen tidak bertahan lama adalah mudahnya produk larut di dalam air. Sehingga dermatologis merekomendasikan untuk menggunakan sunscreen yang tahan air dengan memiliki label "Water Resistant". Label ini juga menjadi penanda bahwa sunscreen tersebut akan tetap bertahan pada kulit yang basah dan berkeringat sebelum Kamu perlu mengaplikasikannya secara berulang.
4. Kenali Tekstur Sunscreen
Selain bahan dan kandungan SPF pada sunscreen, Kamu harus memahami tekstur dari sunscreen yang akan digunakan agar bisa disesuaikan dengan jenis kulit. Hal ini akan mendukung kenyamanan dalam menggunakan sunscreen sekaligus mencegah terjadinya permasalahan kulit lain yang mungkin timbul jika menggunakan tekstur sunscreen yang kurang tepat.
Bagi Kamu pemilik kulit berminyak dan cenderung berjerawat, carilah sunscreen dengan bahan dasar air bukan minyak. Sunscreen dengan bahan dasar air ini akan lebih mudah menyerap di kulit berminyak, memberikan tambahan hidrasi yang dibutuhkan, sekaligus mencegah terjadinya penyumbatan pori-pori. Salah satu rekomendasi sunscreen yang bisa digunakan untuk kulit berminyak adalah Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+ yang memiliki tekstur ringan dan memiliki efek oil control untuk mencegah produksi sebum berlebih.
Secara umum, ada tiga formulasi sunscreen yang ada di pasaran. Yakni sunscreen spray, stick, dan lotion. Kamu bisa memilih salah satu di antaranya berdasarkan kebutuhan dan kenyamanan penggunaan. Untuk sunscreen spray biasanya digunakan untuk alasan kepraktisan dan bisa digunakan untuk pengaplikasian ulang di atas makeup.
Sementara sunscreen lotion menjadi formulasi yang paling sering dan familiar untuk digunakan. Selain tekstur, pertimbangan menggunakan sunscreen lotion adalah karena efek melembapkan kulit sebagai manfaat tambahan. Terakhir, ada sunscreen stick yang biasanya digunakan orang saat travelling. Ingat ya! Sunscreen stick hanya untuk digunakan personal, bukan bersamaan karena produk sunscreen ini langsung menyentuh kulit saat diaplikasikan.
5. Kenali Tipe Sunscreen
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa tipe sunscreen yang ada di pasaran. Yakni Physical Sunscreen, Chemical Sunscreen, dan Hybrid Sunscreen. Kamu bisa memilih salah satu tipe tersebut yang disesuaikan dengan jenis kulit dan kebutuhan. Namun yang pasti, aplikasikan sunscreen sebagai tahapan terakhir dalam rutinitas skincare di siang hari.
Jika Kamu menggunakan makeup secara konsisten setiap hari, aplikasikan sunscreen dengan tipe physical sunscreen sebelum menggunakan makeup. Pastikan sunscreen yang Kamu gunakan memiliki efek oil control agar tidak merusak dan melunturkan makeup setelah seharian beraktivitas. Salah satu rekomendasi sunscreen yang bisa digunakan di bawah makeup adalah Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+.
Nah, buat Kamu yang ingin lebih mengenal jenis kulit Kamu dan produk yang cocok dengan kebutuhan kulitmu, Kamu bisa mencoba SKiN GUiDE dari NIVEA ya!
Rekomendasi Sun Face yang Bagus untuk Kulit
Sunface yang satu ini merupakan salah satu jenis physical sunscreen yang bekerja dengan membentuk lapisan di kulit. Ia akan menghalangi dan membelokkan sinar UV saat terpapar ke arah permukaan kulit. Sebagai sunscreen, Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+ memiliki Double UV Protection dengan SPF 50+ PA+++. Dengan tingkat SPF dan spektrum luas yang dimilikinya, Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+ dapat melindungi kulit wajah dari kerusakan kulit, seperti kulit kusam, bintik hitam, dan penuaan dini.
Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+ cocok digunakan untuk pemilik kulit berminyak dan kombinasi karena ia mengandung L-Carnitine. Kandungan ini bekerja sebagai oil control agent yang membantu mengurangi minyak berlebih sehingga membuat makeup tahan lama dan tidak mudah luntur. Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+ juga memiliki sifat non acnegenic dan non comedogenic sehingga penggunaan sunscreen tidak membuat pori-pori tersumbat.
Tekstur yang ringan juga menjadi daya tarik dari Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+. Saat diaplikasikan, Nivea Sun Face Serum Oil Control SPF 50+ akan langsung menyerap ke kulit tanpa menimbulkan whitecast seperti kebanyakan sunscreen. Kandungan vitamin E di dalamnya juga memastikan kulit mendapatkan nutrisi yang baik serta kelembapan kulit yang terjaga.
Link produk: https://www.nivea.co.id/produk/nivea-sun-face-serum-oil-control-spf-50plus-30ml-88500290187130048.html